Tuesday, June 15, 2010

Tidak pesimis tapi tidak sombong

Setiap kita memiliki kelebihan dan kelemahan. Maka amatlah rugi orang yang merasa dirinya adalah serba kekurangan hingga dia merasa minder menghadapi orang lain. Ia merasa bahwa orang lain memiliki segala hal sedangkan dirinya tidak memilki kelebihan sama sekali, dan minderlah ia. Setelah minder menghadapi hidup ini maka menjadi pesimislah ia. Ujung-ujungnya ia menjadi orang yang tidak produktif hingga sulit menjadi orang yang bermanfaat.

Tentu juga amat rugi bagi ia yang merasa bahwa dirinya memiliki banyak kelebihan dan hampir tidak memiliki kelemahan. Dari perasaan yang seperti ini, ia dapat terjerumus kepada penyakit hati berupa sebuah rasa bangga kepada diri sendiri atau ujub. Kemudian setelah merasa diri hebat, ia meremehkan kemampuan orang lain. Maka jatuhlah ia ke penyakit hati yang lain yakni kesombongan.


Begitulah kebanyakan manusia seringkali mengandalkan dirinya sendiri. Mengandalkan otak atau ototnya sendiri. Ketika keilmuan tiada dimiliki, seringkali ia merasa pesimis menghadapi hidup ini. Ia bertanya-tanya dalam hati “Apakah mungkin aku bisa sukses seperti orang-orang lain?” yang terpikir kemudian adalah ketakutan akan aneka kegagalan di masa depan. Namun sebaliknya, orang yang memiliki keilmuan seringkali merasa bahwa ia pasti sukses menjalani rencana-rencana yang telah ia rancang.

Allah telah mengingatkan mereka yang berperilaku seperti ini. Dalam firman-Nya di surat Al-Israa 83 disebutkan ”Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.”

Begitulah sebagai seorang muslim yang baik, rasanya kita perlu untuk selalu merasa siap atas apa pun yang akan menimpa kita. Toh, semua sisi kehidupan ini memang diciptakan oleh Allah dengan berpasang-pasangan. Ada terangnya siang yang dilengkapi dengan pekatnya malam. Ada dingin yang menusuk tapi ada juga panas yang membakar. Ada kegagalan yang memilukan tapi kita juga tahu ada kesuksesan yang membanggakan.

Nah, maka ketika kita memulai bisnis, pasti akan ada dua kemungkinan dari kegiatan bisnis kita ke depan. Mungkin kegagalan, tapi mungkin juga kesuksesan. Ketika mendaftarkan anak ke sekolah favorit juga ada dua kemungkinan, diterima atau dtolak. Ketika melamar seorang gadis tentu kita juga harus siap jika diterima ataupun ditolak.

Inti dari semuanya adalah bahwa kita sudah semestinya untuk mempersiapkan apa pun yang akan terjadi pada episode-episode hidup kita kelak. Siapkanlah diri untuk menggapai kesuksesan namun juga siapkan mental ketika justru kegagalan yang kita terima. Toh memang hidup kita akan selalu berputar seperti roda yang terkadang di atas dan terkadang di bawah. Jadi tidak perlu pesimis menghadapi hidup ini, tapi juga jangan sombong menjalani hidup seolah semua sudah ada di tangan kita semata. [elha]


No comments:

Post a Comment